SELAMAT DATANG: Juni 2014

Film yang di sutradarai oleh Faozan Rizal ini merupakan adaptasi dari novel karya Bapak BJ. Habibie sendiri yang mengisahkan perjalanan hidup serta perjalanan cinta beliau dengan Bu Ainun Habibie. Film yang dibintangi Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari ini berdurasi sekitar 2 jam 1 menit. Film ini berusaha menggabungkan romansa cinta antara suami isteri dalam keluarga dengan semangat nasionalisme dan pembangunan bangsa. Film ini menceritakan sosok pemimpin sekaligus cendikiawan Bangsa Indonesia "Bapak BJ. Habibie".

· Isi

Cerita dimulai saat mereka remaja, mereka bersekolah di sekolah yang sama. Ada salah satu guru yang mengatakan bahwa Habibie dan Ainun sangat cocok dan berjodoh. Tetapi di suatu siang Habibie mengejek Ainun, Habibie mengatakan bahwa Ainun itu jelek, gendut dan hitam seperti gula jawa.

Saat dewasa Habibie memutuskan pergi ke Jerman untuk meneruskan studinya. Akan tetapi Habibie jatuh sakit saat di Jerman dan harus di rawat di rumah sakit, akhirnya Habibie memutuskan untuk pulang ke Indonesia untuk beristirahat. Saat di Indonesia, Ibu Habibie meminta Habibie untuk mengantar kue ke rumah Ainun, pada saat itulah Habibie dan Ainun akhirnya berjumpa kembali. Habibie sangat tercengang saat melihat Ainun karena Ainun sangat cantik dan putih seperti gula pasir. Habibie pun jatuh hati kepada Ainun, tapi bukan hanya Habibie yang terpikat oleh kecantikan Ainun, banyak lelaki mapan dan berpangkat yang jatuh hati kepada Ainun. Tetapi Ainun menjatuhkan pilihan kepada Habibie. Mereka akhirnya menikah dan hidup bersama. Setelah menikah Habibie membawa Ainun ke Jerman karena Habibie ingin melanjutkan S3 dan memiliki keinginan untuk membuat pesawat setelah lulus nanti.

Setelah lulus Habibie mengirimkan surat ke Indonesia bahwa Habibie siap untuk mengabdi di Indonesia, tetapi Habibie mendapat balasan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Habibie memutuskan untuk bekerja di industri kereta api di Jerman. Pada akhirnya Habibie berkesempatan untuk menjadi ketua IPTN dan membuat pesawatnya sendiri di Indonesia. Kemudian Habibe di angkat menjadi Menteri, lalu menjadi Wakil Presiden dan akhirnya menjadi Presiden setelah pak Soeharto lengser dari jabatannya.

Habibie memutuskan berhenti menjadi Presiden dan memilih untuk kembali ke Jerman dengan membawa Ainun. Saat di Jerman Ainun divonis menderita kanker ovarium stadium 4. Ainun harus dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi berkali-kali di Jerman. Dan pada akhirnya Ainun meninggal setelah hari ulang tahun pernikahannya yang ke - 48.

· Kekurangan & kelebihan

Kekurangan

1. Terdapat iklan atau sponsor-sponsor yang muncul di tengah-tengah film yang tidak sesuai dengan setting film membuat penonton sedikit terganggu.

2. Peran orang tua dan anak-anak dari Habibie dan Ainun tidak terlalu menonjol sehingga latar belakang keluarga kurang terlihat di film.

Kelebihan

1. Penonton jadi mengetahui perkembangan sejarah munculnya pesawat di Indonesia.

2. Ceritanya menarik dan sangat menginspirasi sehingga tidak bosan untuk ditonton.

· Penutup

Film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton, karena film ini adalah salah satu film Indonesia yang sukses menarik minat masyarakat untuk menonton. Film ini memiliki cerita yang sangat menonjol tetang kehidupan nasionalisme dan kisah cinta antara Habibi dan Ainun, sangat menginspirasi dan memberikan banyak pelajaran bagi penonton.

Silahkan tinggalkan komentar serta tanggapan anda.

SELAMAT DATANG

Sabtu, 07 Juni 2014

SELAMAT DATANG: Resensi Film Habibie & Ainun: Perjalanan Hidup dan...

Rabu, 04 Juni 2014

Resensi Film Habibie & Ainun: Perjalanan Hidup dan Kisah Kasih Habibie & Ainun